Pages

Rabu, 23 Januari 2013

Les Misérables : Gambaran Kelam Era Revolusi Prancis

Saya tidak mahir membuat review. Baik buku, film atau drama. Jadi, ini bukan review. Anggap saja hanya sebagai bahan cerita setelah menonton. Mungkin ada beberapa adegan yang tertukar urutannya. Meski tidak mengubah alur asli. Silahkan diinterupsi.
_________

Sumber gambar: Google

Film dibuka dengan latar Paris di tahun 1815 dan pengenalan tokoh Jean Valjean (Hugh Jackman), narapidana yang baru dibebaskan dari penjara (lebih tepatnya penjara budak) setelah menjalani hukuman selama 19 tahun karena mencuri roti yang diberikan untuk putri saudarinya yang kelapan.

Sayangnya, setelah bebas tidak berarti dia menjadi orang merdeka. Valjean masih harus dijaga ketat kepolisian dan wajib melapor setiap 30 hari selama hidupnya. Menjadi mantan narapidana tidak mudah, terutama dalam mencari pekerjaan. Dengan berbekal surat pembebasan, Valjean mencoba peruntungan yang gagal. Tidak satupun yang mau mempekerjakannya. Di surat bebas tertulis bahwa dia adalah orang yang berbahaya.

Putus asa, Valjean merobek surat bebas dan menghilang. Karena itu dia terus diburu oleh Javert (Russel Crowe) seorang Inspektur yang sangat patuh pada hukum negara dengan latar belakang kehidupan yang pahit. Dalam keadaaan lapar, Valjean tertidur di depan gereja tua dan diselamatkan oleh seorang Uskup Bishop Myrel (Colm Wilkinson). Valjen tergerak hatinya karena perlakuan baik sang Pendeta yang memberinya makan, menyelamatkannya dari polisi karena mencuri barang berharga gereja, dan pendeta memanggil Valjean si pendosa dengan sebutan "saudaraku".  

Pada 1823, Valjean memulai hidup baru. Menjadi walikota Montreuil-Sur-Mer dan sekaligus pemilik pabrik dengan banyak karyawan. Javert, yang tetap memburu Valjean, mulai curiga dengan identitas palsu walikota, merasa yakin bahwa dia adalah 24601.

Di pabrik ini, Fantine (Anna Hattaway) bekerja hingga akhirnya harus dipecat karena dianggap telah berbohong pada seorang mandor yang menyukainya. 
Setelah dipecat, Fantine yang terlilit hutang harus menjual rambut, gigi, dan tubuhnya demi membiayai Cosette (Isabelle Allen), putri semata wayangnya yang dititipkan pada pasangan Thénardier (Sacha Baron Coher dan Helena Bonham Carter) pemilik penginapan yang mata duitan, sekaligus pencuri yang memiliki anak perempuan sebaya Cosette, Eponine (Natalya Angel Wallace).

Di sini konflik mulai muncul.

Sebelum meninggal, Fantine mengatakan bahwa sebagian dari penderitaan yang dialaminya disebabkan keacuhan Valjean yang membiarkan mandor memecatnya, sementara dia masih memiliki anak. Merasa bertanggung jawab Valjean berjanji pada Fantine akan menjaga Cosette seperti dia menjaga nyawanya sendiri. Tidak akan membiarkan Cosette menderita dan akan membahagiakan Cosette.

Sementara konflik antara Valjean dan Javert tidak berhenti sampai di sini. Dalam satu kesempatan, Javert yang merasa bersalah karena mencurigai Valjaen sebagai narapidana 24601 meminta maaf, sekaligus meminta Valjean menghukumnya karena telah berani berpikiran lancang. Javert mengatakan bahwa 42601 yang asli telah ditahan. Merasa ada yang salah, Valjean akhirnya mengaku di depan pengadilan bahwa dialah 24601 asli dan orang tertuduh sama sekali tidak bersalah.

Sembilan tahun kemudian, Keadaan Perancis semakin terpuruk di bawah pemerintahan monarki Louis Phillipe I. Rakyat miskin kelaparan sementara bangsawan tetap menikmati hidup mewah. Kesenjangan sosial menjadi pemandangan biasa.
Hingga lahirlah kumuplan pemuda yang menuntun kesejahteraan hidup dan meminta Luois Phillipe I turun. Mereka menamakan diri Les Amis I'ABC. Dipimpin oleh Enjolras (Aaron Tveit) dan Marius Pontmercy (Eddi Redmayne) cucu dari seorang bangsawan.

Identitas Marius Pontmercy sebagai cucu bangsawan akhirnya diketahuin oleh Eponine (dewasa diperankan oleh Samantha Barks) yang akhirnya jatuh cinta pada Marius.
Cinta Eponine tidak berbalas. Marius mencintai Cosette (dewasa diperankan oleh Amanda Seyfried) dalam satu peristiwa yang tidak disengaja.

Sayangnya, cinta Marius dan Cosette harus terhalang oleh status ayah Cosette, Valjean, yang masih selalu diburu Javert. Mereka harus berpindah ke tempat lain demi menyelamatkan hidup dari kejaran Javert dan kekacaubalauan yang terjadi akibat pemberontakan Les Amis.
Sebelum pergi, Cosette meninggalkan surat untuk Marius yang ditemukan Eponine.

Pasukan pemerintah berhasil mendesak Les Amis mundur. Korban berjatuhan di pihak Marius, termasuk Eponine yang mati tertembak demi menyelamatkan Marius. Surat Cosette selama ini disimpan Eponine dan diberikan diakhir hidupnya.

Marius yang merasa hidupnya akan berakhir seperti teman-temannya, mengirim surat balasan pada Cosette. Mengabarkan keadaannya yang mungkin tidak akan bertemu Cosette lagi. Surat Marius dibaca Valjean.

Merasa bersalah pada Cosette yang hidup tertekan karena melarikan diri terus menerus, Valjean harus menyelamatkan nyawa Marius. Valjean tidak ingin putrinya sedih dan kehilangan cinta pertamanya.

Valjean masuk dalam kelompok Les Amis. Di pihak Les Amis, Valjean mendapati Javert menjadi tahanan. Valjean diberi kepercayaan untuk membunuh Javert yang dianggap sebagai mata-mata pemerintah. Javert tidak dibunuh, Valjean membebaskannya.

Brikade Les Amis berhasil dilumpuhkan hingga tidak ada yang tersisa. Masyarakat tidak berani menolong. Korban berjatuhan. Javert yang tahu banyak tentang Les Amis curiga karena tidak menemukan jasad Marius dan Valjean.

Marius yang terluka diselamatkan Valjean. Di terowongan pembuangan air, mereka bertemu Javert yang inin menangkap Valjean. Valjean memohon agar diberikan waktu satu jam untuk mengantarkan Marius ke dokter. Lalu setelah itu dia akan menyerahkan diri. Javert mulai ragu. selama ini dia menganggap dirinya benar dan suci sementara tidak begitu dengan Valjean.

Tidak percaya pada semua kebaikan yang dilakukan Valjean, Javert bunuh diri. Marius selamat dan akhirnya bertemu Cosette.

Merasa bahwa latar belakang kehidupannya yang buruk di masa lalu dapat membuat putrinya, Cosette, malu, Valjean memutuskan pergi. Dan pada Marius dia menceritakan semuanya. Berpesan bahwa Marius harus menjaga dan membahagiakan Putrinya.

Di satu pesta yang diadakan Marius dan Cosette, pasangan Thénardier datang dengan tujuan memeras Marius. Secara tidak sengaja, Tuan Thénardier menunjukkan cincin yang langsung dikenali Marius sebagai cincinnya. Marius semakin yakin bahwa yang menyelamatkan nyawanya adalah Valjean.
Marius mengancam pasangan Thénardier, untuk memberitahukan keberadaan Valjean.

Valjean yang kesepian dan sakit-sakitan tinggal di satu biara. Menunggu 'Fantine' menjemput. Cosette dan Marius menemukan Valjean, meski akhirnya dia harus meninggal.
Valjean telah memenuhi janji pada Fantine untuk merawat Cosette dengan baik dan menjadi orang Saleh setelah memulai hidup baru selepasa dari penjara.

______________________________________





catatan: 
* Untuk mengetahui lebih banyak tentang film ini, silahkan bertanya pada Bang Google. 
Kalau tak malas, mungkin saya akan memberikan alasan kenapa film ini bagus / tidak untuk ditonton.

* Hampir sepanjang film kita akan disuguhkan dengan tekhnik pencahayaan yang lumayan kelam. Menurut saya, film ini hampir Noir. #Sotoy
Mungkin biar kesan kelam, tertindas dan penderitannya terasa.

Read more...