Pages

Rabu, 18 Januari 2012

Sepucuk Surat (Bukan) Dariku.


Mijil,

Malam itu, Jil. Malam di mana aku tidak lagi pulang kepadamu hingga pagi bergulir perlahan dan embun membasahi ranting-ranting randu yang tengah mekar.
Malam itu, kukenangkan lagi kenang-kenangan yang kita patri di setiap sudut hati kita yang mulai rapuh dan menua.

Malam itu, Jil. Hujan turun dari matamu, sedang aku tak begitu mampu meminjamkan pundak untuk rebahmu. Bahuku kini terlalu ringkih. Harusnya kita tidak perlu seperti ini. Apa yang kamu risaukan, Jil?

Kehilangan? Kesepian? Kesendirian?

Bukankah kita semua akan melaluinya? Kamu hanya terlalu takut, Jil. Akan tiba masanya kita saling menjauh, berdiam pada masing-masing angkuh kita yang membakar, tunduk pada ego yang mengoyak kenangan. Kamu hanya perlu terbiasa melewatinya, Jil. Tak perlu terburu-buru. Berikan tanganmu pada waktu, dia yang akan menuntun.


Mijil,
Seandainya kutemukan jalan lain yang terbuka untuk kita, ah! Tak perduli harus menerobos ilalang atau tersandung kerikil panas, akan tetap kugenggam tanganmu erat-erat.

Gerimis mulai terendus di kejauhan. Datang bersama angin kering yang hambar. Berbaringlah, Jil. Kita ulangi lagi menghitung bulir hujan yang jatuh di wajah kita. Satu. Dua. Tiga. Empat.


Mijil,
Jangan biarkan kubangan di matamu meruah. Sebab aku takut terseret dan tak mampu balik ketepian, tenggelam. Menjadi batu.

Sepucuk surat (bukan) dariku, simpanlah untukmu.
Sepucuk surat (bukan) dariku, sebagai pengingat bahwa kita bukan lagi dua jiwa yang bisa membagi minuman berfermentasi untuk  direguk berbarengan, Jil.


Mijil,
Perempuan sunyi itu telah lama menyembunyikan rasa di balik kutang usangnya. Kembalilah, Jil. Kembalilah pada wajah yang kamu simpan sebagai peta dalam sakumu. Ke sanalah kembalimu.

Pada akhirya, kamu dan aku akan kembali pada jalan yang kita terabas mula-mula sekali. Jejak kita yang tertinggal akan membelah, membelah, lalu berkumpul menjadi kenangan yang kesepian.

Terimalah, Mijil
Sepucuk surat (bukan) dariku yang harus kuterima untukmu. Semoga kamu mengerti.



-------------------------------------------------------------

Catatan sikil: Ngeblog FF hari ke-7





0 komentar:

Posting Komentar